26 Februari, 2008

jogjakarta trip : hari hari penuh pencarian

adalah panda yang membuat peristiwa ini terjadi
tapi memang kalau tidak ada pun, tidak ada ramenya disana
jadi begini, kalau membaca posting sebelumnya
pasti tahu bahwa disaat pagi kami bertemu pemuda setempat
panda menanyakan sebuah minuman yang memiliki rasa kopi
sebuah minuman khas titipan seorang teman di bandung
yang pasti beralkohol, dan masih menjadi misteri hingga saat ini
karena tidak ada satupun diantara kami minuman apa itu
namanya kalua, klua, atau apalah yang benar
sekali lagi kami tidak tahu apa apa mengenai minuman ini
saat bertanya kepada pemuda setempat tadi
ia hanya menjawab, malam nanti akan mengantarkan kami
tapi kita malah pergi malam itu, dan tak pernah bertemu lagi
dengan si pemuda setempat itu yang kami yakini preman
lalu kami berusaha mencari sendiri, tapi hasilnya nihil
sepanjang malioboro dan gangnya sudah kita lewati
toko toko jamu sudah kita hampiri satu persatu
pasar kembang sudah kita telusuri sampai ke gang gang kecilnya

akhirnya sampai ke sebuah tempat dimana
"ibaratnya sudah masuk ke dalam pintu neraka sekalipun"
minuman itu tak kunjung bertemu, aneh sekali bukan?
katanya minuman khas, tapi itu mungkin hanya mitos saja

berikutnya ada titik terang, saat kembali dari kota gede
dari rumah bonggal menuju sosrowijayan, menggunakan delman
berbincang bincang dengan pak kusir, akhirnya berujung pada
minuman itu lagi, dan ternyata itu adalah sejenis lapen
memang lapen itu minuman khas, tapi tak akan pernah saya coba
konon katanya kadar alkoholnya tinggi sekali (huih!)
dengan campuran yang tidak tahu apa didalamnya
bisa jadi dimasukan oli di dalamnya
dan memang lapen ternyata mempunyai pilihan rasa
seperti salah satunya yang kita cari, berasa kopi
setelah bertanya tempat penjualannya, ternyata di dagen
katanya jual kalau malam malam, di emperan
tapi lagi lagi setelah menelusuri sampai hampir gila
tetap saja hasilnya nihil, tapi setidaknya
kita mengambil kesimpulan bahwa


kalua = kopi beralkohol (itu jelas salah)
lapen = jangan sampe kita minum itu (sangat benar)
kalua = lapen berasa kopi (itu benar)
intinya kalaupun ada dan kita membelinya
itu hanyalah untuk oleh oleh

pencarian kedua adalah masih diilhami oleh panda (lagi)
karena jiwa reggae nya yang sangat kentara, dan
dia personil band kampus dengan nada om bob, bernama
gimbal willy gembul feat. umar ricardo atau
atau sekarang bisa disebut reog ponoreggae
dia memegang tatalu (dalam bahasa sunda)
adalah alat pukul berbunyi, seperti kendang dan jembe
kendang terkesan terlalu sunda, jadi ia memainkan jembe
ia punya, tapi bentuknya kecil sehingga suaranya
kurang yoi, kalau menurut dia sih begitu
dengan informasi teman bahwa di jogja jauh lebih murah
lalu ke pasar bringharjo, walaupun tidak ketemu
setidaknya kami diberi kartu nama si pengrajin kayu
yang menjual jembe, tapi kami tidak tahu dimana itu
bertanya pada tukang becak, sulitnya adalah ketika
kebiasaan yang berbeda yaitu, menunjuk jalan dengan arah
sehingga kami kira tempat itu tidaklah jauh
kita mencari lagi, mungkin karena kelebihan stamina
berjalan dari malioboro sampai gondomanan

barulah sesampainya disana, akhirnya kami disadarkan
bahwa tempat itu di luar kota, jadi tak mungkin jalan
kemungkinan adalah naik ojeg atau delman
tapi kami menolak, karena stamina sudah habis bis
dengan tujuan pulang, siapa tau bertemu di jalan
kami bergerak ke arah atas menuju alun alun kidul
lalu beranjak naik becak, namun tidak ada pengaruhnya
akhirnya kita menyadari bahwa mencari jembe itu susah
sekalinya ada, harganya akan sama dengan yang di bandung
ternyata tempat itu ada di dekat rumah bonggal, kota gede
dengan menggebu gebu, besok kami akan ke tempat itu
keesokan paginya, kami berangkat menggunakan delman
beristirahat di rumahnya, selagi bonggal mengantar panda
tak lama kemudian diringi alunan jembe si panda datang
lalu kami melakukan jamming session di sela sela
antara kamar tamu dan rumah induk, dengan beberapa lagu om bob
dan sheila on 7 tentunya, terbawa suasana kota
setelah beberapa lagu mengalun tanpa pernah selesai baik
lalu ada kebiasaan untuk memberi nama sebuah benda
memikirkan sebuah nama tentu akan terbawa memori sebelumnya
karena kegigihan kita sebelumnya mencari minuman berasa kopi
tak kunjung bertemu, akhirnya hanya berakhir dengan sebuah nama
ya, sepakat nama jembe tersebut adalah kalua

catatan tidak penting dari perjalanan kita adalah
gapailah cita citamu setinggi langit
walau sudah berusaha sampai jinjit
kalaupun hanya sampai langit langit
lakukanlah itu dengan posisi terbalik


soundtrack : the beatles - the long and winding road

Tidak ada komentar: