30 Mei, 2008

malam emo
















foto diambil oleh bapak PENTAX Optio S55
serta merta berbagai cobaan dilalui
oleh kami, kita, kalian, bahkan mungkin bangsa ini
dimulainya UAS semester dan naiknya harga BBM keesokan harinya
maka pantaslah tema ini kita angkat pada kesempatan ini
berawal dari dedikasi tinggi pada pengkotak kotakan jenis musik
tercetuslah sebuah ide, MALAM EMO
jumat seminggu sebelum malam cinta tepatnya
sebuah penghargaan tinggi bagi pengusung aliran tersebut

dimulai setelah sebuah rapat selesai di lapangan merah
dengan masyarakat seni rupa yang tersisa malam itu
urat urat yang tadinya menegang kembali optimal
selebaran berupa kumpulan lirik pun dibagikan
terciptalah karaoke di ruang terbuka
mengambil tempat di belakang tempat rapat tadi, selasar S2
acara dibuka dengan malu malu oleh sejumlah oknum
namun segera berakhir dicairkan oleh kedatangan vokalis
yang entah dari mana langsung mengambil mike dan memulai ritual ini
beberapa lagu habis diteriakkan, kemudian acara berlanjut
kali ini kita kedatangan tamu jauh jauh dari berbagai universitas
yang tergabung dalam grup PPKn, kemudian menjadi terlalu serius
dilatarbelakangi nasionalisme tinggi dan emosi yang menggebu
mereka sungguh menggebrak dengan hit single Berdiri Teman
yang notabene adalah soundtrack acara Fancy Nite kedua kami
massa menjadi brutal dan tak terkendali, emosi semakin tinggi
kemudian berakhir manis dengan hit single dari Alone at Last

ketika emosi masa telah mencapai puncaknya
agaknya sedikit diredam dengan kehadiran trio emosi tingkat bawah
yang mengusung lagu lagu sendu lewat Cinta ini Membunuhku
dirasa belum cukup, mereka yang perasa dan sensitif ini
kemudian menutup penampilan dengan beberapa tembang dari Peterpan
Yang berikut adalah band paling berbahaya di dekade ini
dengan rambut mereka yang khas berupa sebuah kepang-lempar
mereka mengambil sari sari inti dari roots musik yang ada
namun tetap easy listening karena lirik yang mudah dihafalkan
karena hanya diisi dengan Tala'a dst dst dst, mudah bukan?
selesai dengan 4 lagu berbeda berlirik sama tadi, mereka pulang
kemudian malam berubah emosional, ketika alin n friends memimpin
beberapa tembang The Beatles tetap berakhir dgn Until the Day I Die
lalu beberapa musisi sok profesional naik dengan lagu lagu Dashboard Confessional
adalah Jodi tampil beda dengan lagu lagu sendiri diiringi kukuh
kemudian penonton mengamuk dan mengambil alih kepemimpinan
mereka sudah muak dengan semua ini, dan akhirnya diambil kesimpulan
bahwa band paling emo sejagat adalah Sheila on 7
lagu lagu mereka berasal dari hati bukan dari macbeth atau poni lemparnya
terbukti mereka laku keras sampai sampai colokan ampli mikrofon rusak berat
massa bubar, bahkan mereka tidak puas dengan membakar sebuah pohon, asli
walaupun pohon berbentuk instalasi, tapi maknanya dalam, emo bgt lah
mengendalikan masa adalah pe'o dengan lagu Sore
menenangkan hati hingga massa menjadi lapang dada
dan pulang ke rumah masing masing dengan riang
saat semua pulang dan satu gitar masih tersedia
sahid mengisinya dari balik kolom dengan sangat indah
mengingatkan kita untuk segera bangun dari mimpi ini
1,5 jam lagi BBM naik, jalanan tengah malam yang terbilang sibuk
dan hari hari esok UAS yang memulai perangnya
sungguh emosional sekali malam itu, Bravo!

soundtrack : Sheila on 7 - Kita

18 Mei, 2008

under-construction

suatu sudut di larut malam dengan ponsel

bukan blog ini tepatnya, tapi lebih ke diri saya
ya mungkin untuk sementara akan lebih fokus dulu ke tugas tugas studio
keteteran karena masih ada 3 tugas lagi yang belum selesai sampai akhir semester
menjelang UAS dan mengurus acara LPJ kabinet yang sedikit berbeda tahun ini
lebih besar cakupannya dari tahun tahun sebelumnya
doakan sajalah agar semuanya lancar
amin.

soundtrack : the smiths - there is a light that never goes out